Terjerat Sampah Plastik

Selamat datang di kisah tentang terjerat sampah plastik. Ceritanya dimulai di sebuah kota kecil di Indonesia. Ada seorang anak laki-laki yang tinggal di sana, namanya Adi. Adi adalah anak yang suka bermain dan eksplorasi di sekitar lingkungannya. Dia suka bermain di sungai kecil dekat rumahnya, mencari ikan dan serangga yang menarik.

Suatu hari, saat Adi sedang bermain di sungai, dia melihat banyak sampah plastik di sekitarnya. Dia merasa sedih karena sungai yang dulu bersih dan jernih sekarang penuh dengan sampah yang tidak terurai. Dia berpikir bagaimana caranya untuk membersihkan sungai tersebut.

Adi mencoba membersihkan sungai sendirian, tetapi tugasnya terlalu besar untuk diatasi sendiri. Dia meminta bantuan teman-temannya dan tetangganya untuk membersihkan sungai. Bersama-sama, mereka mengumpulkan sampah plastik yang ada di sungai dan membuangnya ke tempat sampah.

Tetapi, setelah beberapa hari, Adi dan teman-temannya menyadari bahwa sungai tersebut masih kotor dan terdapat banyak sampah plastik. Mereka bingung bagaimana cara mengatasi masalah ini.

Mereka memutuskan untuk bertemu dengan kepala desa untuk meminta bantuan. Kepala desa menyarankan mereka untuk membuat program pengurangan sampah plastik di desa mereka. Program tersebut mencakup pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dan meningkatkan penggunaan barang-barang yang dapat didaur ulang.

Adi dan teman-temannya sangat senang dengan ide tersebut dan memutuskan untuk mengambil tindakan. Mereka mulai mempromosikan program tersebut ke seluruh desa dan mengajak warga untuk bergabung.

Saat program tersebut berjalan, mereka melihat perubahan positif di desa mereka. Warga mulai menggunakan tas belanja kain dan botol minum yang dapat diisi ulang. Penggunaan plastik sekali pakai menurun drastis dan sampah plastik di lingkungan mereka berkurang secara signifikan.

Adi dan teman-temannya merasa bangga dengan apa yang telah mereka capai. Mereka menyadari bahwa kecilnya tindakan mereka memiliki dampak yang besar bagi lingkungan mereka. Mereka juga belajar bahwa dengan kerja sama dan tekad yang kuat, mereka dapat mengatasi masalah lingkungan yang ada di sekitar mereka.